Cara menghitung keuntungan jualan makanan perlu dipahami oleh para pelaku bisnis kuliner. Dengan begitu, Anda bisa menentukan strategi yang tepat agar bisnis restoran terus berkembang.
Pada dasarnya, perhitungan keuntungan jualan adalah cara yang tepat dalam mengetahui seberapa besar laba yang sudah diperoleh restoran Anda dalam periode tertentu.
Ada beberapa komponen dalam cara menghitung keuntungan jualan makanan, antara lain harga pokok penjualan (HPP), penjualan bersih, serta pengeluaran bersih.
Mari simak penjelasan selengkapnya tentang bagaimana cara menghitung keuntungan penjualan makanan dalam artikel berikut ini.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diterapkan pelaku bisnis dalam cara menghitung keuntungan jualan makanan.
Pertama-tama, Anda perlu mengidentifikasi biaya produksi untuk setiap item atau produk yang dijual.
Biaya produksi sendiri terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Pencatatan ini perlu dilakukan secara detail dari setiap alur selama proses produksi berlangsung.
Setelah mencatat setiap biaya produksi per itemnya, Anda bisa melanjutkan perhitungan ini dengan menyusun laporan laba rugi.
Laporan laba rugi restoran berisikan tentang pendapatan serta beban pada bisnis Anda selama periode akuntansi tertentu.
Adapun cara untuk menghitung laba bersih adalah mengurangi laba kotor dengan beban usaha.
Cara menghitung keuntungan jualan makanan berikutnya adalah mengetahui HPP (harga pokok penjualan).
Harga pokok penjualan ini sudah mencakup: biaya bahan baku, transportasi, gas dan listrik, pengemasan, serta biaya tenaa kerja.
Pada dasarnya, HPP adalah hasil dari perhitungan seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menjadi produk matang.
Baca Juga: Hal-Hal Penting dalam Dasar Manajemen Keuangan Restoran
Pada tahap ini, saatnya Anda menghitung saldo awal pada persediaan bahan baku. Saldo awal tersebut mencakup keseluruhan nilai persediaan bahan di di awal periode.
Saldo awal berasal dari saldo akhir pada periode sebelumnya. Nilai ini penting untuk diketahui agar Anda bisa menghitung keuntungan secara akurat.
Terakhir, Anda perlu menghitung penjualan bersih restoran. Adapun rumus perhitungan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih = Penjualan - Retur Penjualan - Potongan Penjualan
Agar Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung keuntungan jualan makanan, mari simak contoh perhitungannya berikut ini:
Anggap saja Anda memiliki restoran ayam yang menjual 500 porsi nasi ayam setiap harinya. Di mana, harga untuk setiap porsinya adalah Rp25.000.
Maka, berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan setiap hari dan setiap bulannya apabila HPP nya adalah Rp20.000 dan pengeluaran untuk biaya operasionalnya Rp20.000.0000 per bulan?
Pertama, hitung laba kotornya
Laba Kotor = [Harga jual - HPP] x Jumlah Penjualan
Laba Kotor = [25.000- 20.000] x 500
Laba Kotor = 5000 x 500
Laba Kotor = 2.500.000
Jadi, laba kotor yang didapatkan adalah Rp2.500.000 per hari atau Rp75.000.000 per bulan.
Kemudian, hitung laba bersihnya
Laba Bersih = Laba Kotor - Biaya Pengeluaran Operasional
Laba Bersih = 75.000.0000 - 20.000.000
Laba Bersih = Rp55.000.000 per bulan.
Jadi, keuntungan bersih yang diperoleh restoran ayam milik Anda per bulannya adalah sebesar Rp55.000.0000.
Itulah informasi mengenai bagaimana cara menghitung keuntungan usaha makanan yang penting untuk diketahui oleh setiap pelaku bisnis restoran.
Agar lebih mudah dalam melakukan monitoring penjualan atau pendapatan restoran, Anda bisa menggunakan sistem operasional yang terintegrasi dengan software akuntansi seperti Runchise.
Runchise telah terintegrasi dengan software akuntansi Jurnal dan Accurate sehingga memudahkan Anda untuk mengontrol keuangan bisnis.
Yuk, segera jadwalkan demo dengan tim Runchise untuk tahu lebih lanjut mengenai fitur yang kami tawarkan!
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Laporan Bisnis Kuliner, Yuk Simak!