Sebagai pengusaha kuliner, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara menghitung HPP makanan agar bisa menetapkan harga jual yang menguntungkan.
Tanpa tahu cara menghitung HPP makanan dan minuman yang akan Anda jual, maka risiko kerugian bisnis akan semakin besar, lho.
Sebelumnya, kita sudah membahas tentang cara menghitung COGS, kini simak lebih lanjut tentang cara menghitung HPP makanan, yuk!
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah total harga produk yang dijual dalam satu periode. Dalam menentukan HPP, sebaiknya Anda tidak memberikan harga terlalu murah.
Namun, jangan juga menentukan harga yang mahal karena dapat mengurungkan niat pelanggan dalam membeli makanan Anda nantinya.
Lantas, bagaimana cara menghitung HPP makanan yang tepat? Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Perhitungan HPP makanan dimulai dengan menghitung biaya bahan baku, yakni biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan mentah yang akan dibuat makanan.
Biaya bahan baku perlu dicatat dengan rinci untuk memastikan berapa total biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya bahan baku adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku per Produk = Biaya Bahan Baku Total : Jumlah Unit Produk
Baca juga: Fungsi Jurnal Penyesuaian Persediaan pada Bisnis Restoran
Selain biaya bahan baku, biaya transportasi juga perlu diperhitungkan dalam cara menentukan HPP makanan yang tepat.
Hitunglah berapa biaya transportasi yang dikeluarkan mulai dari membeli bahan baku hingga menghasilkan produk yang siap dijual.
Biaya transportasi ini termasuk biaya saat mengirim pesanan kepada pelanggan. Hal ini berlaku jika Anda menyediakan layanan pengiriman.
Setiap industri makanan pasti membutuhkan gas dan listrik dalam proses produksinya. Jadi, jangan lewatkan komponen ini dalam cara menghitung HPP makanan.
Berikut adalah cara untuk menghitung kebutuhan listrik:
Anggap saja, tarif daya listrik kapasitas 900 VA untuk 1 kWh pemakaian = Rp1.352
Total Daya Pemakaian (kWh) = Daya Listrik (watt) x Durasi Pemakaian (jam) /1000
Misalnya begini, Anda menggunakan freezer 300 watt yang digunakan selama 24 jam non-stop, maka daya pemakaiannya adalah sebagai berikut:
Total Daya Pemakaian (kWh) = 300 (watt) x 24 jam / 1000 = 7,2
Jadi, tarif yang dikenakan untuk kulkas tersebut per harinya sebesar 7,2 x Rp1.325 = Rp9.540
Sementara itu, cara untuk menghitung kebutuhan gas adalah sebagai berikut:
Anggap saja, harga isi ulang gas elpiji 12 kg adalah Rp204.000. Jika tabung gas tersebut bisa digunakan selama 60 jam, maka biaya penggunaan gas per jamnya adalah:
Rp204.000 : 60 = Rp3.400
Jika Anda menggunakan kemasan untuk produk yang dijual, maka jangan lupa untuk menyertakan biaya pengemasan produk, ya.
Baca Juga: Hal-Hal Penting dalam Dasar Manajemen Keuangan Restoran
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang digunakan untuk membayar gaji karyawan. Biaya tenaga kerja yang disertakan harus sudah mencakup gaji, tunjangan, dan asuransi.
Meski ingin mendapatkan keuntungan dalam bisnis, namun pastikan Anda tetap mempertimbangkan kesejahteraan karyawan.
Jadi, usahakan untuk memberikan upah tenaga kerja yang sesuai namun keuntungan yang didapatkan juga bisa maksimal.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara menghitung HPP makanan. Setelah menentukan harga jual yang sesuai, maka Anda pun perlu memantau penjualan dan keuntungan yang didapatkan.
Dalam hal ini, menggunakan aplikasi POS yang terintegrasi dengan software akuntansi seperti Runchise.
Runchise telah terintegrasi dengan software akuntansi Jurnal dan Accurate sehingga memudahkan Anda untuk mengontrol keuangan bisnis.
Yuk, segera jadwalkan demo dengan tim Runchise untuk tahu lebih lanjut mengenai fitur yang kami tawarkan!
Baca Juga: Mengenal Faktor Produksi Modal dan Kaitannya dengan Restoran