F&B Business

Yuk, Kenali Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

July 12, 2024
3 min read

Dalam dunia bisnis, khususnya bidang kuliner, memahami perbedaan antara Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan adalah hal yang krusial. Kedua istilah ini seringkali disalahartikan, namun memiliki makna dan perhitungan yang berbeda.

1. Pengertian

  • Harga Pokok Produksi: Merupakan biaya yang dikeluarkan secara langsung untuk memproduksi barang atau jasa. Biaya-biaya ini termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrikasi.
  • Harga Pokok Penjualan: Merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual barang atau jasa. Harga pokok penjualan mencakup biaya-biaya lain yang terkait dengan penjualan, seperti biaya distribusi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi penjualan.

2. Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan terletak pada cakupan biaya yang dihitung. Harga Pokok Produksi hanya menghitung biaya yang terkait langsung dengan proses produksi, sedangkan Harga Pokok Penjualan mencakup semua biaya yang dikeluarkan sejak awal produksi hingga barang atau jasa sampai ke tangan pelanggan.

3. Rumus Perhitungan

  • Harga Pokok Produksi: Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrikasi
  • Harga Pokok Penjualan: Harga Pokok Penjualan + Biaya Distribusi + Biaya Pemasaran + Biaya Administrasi Penjualan

4. Contoh Perhitungan

Misalkan sebuah restoran memproduksi 100 porsi nasi goreng dengan biaya bahan baku Rp 5.000 per porsi, biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000 per porsi, dan biaya overhead pabrikasi Rp 1.000 per porsi. Biaya distribusi untuk mengantarkan nasi goreng ke pelanggan adalah Rp 1.000 per porsi, biaya pemasaran Rp 500 per porsi, dan biaya administrasi penjualan Rp 200 per porsi.

Perhitungan Harga Pokok Produksi:

Harga Pokok Produksi = (5.000 + 2.000 + 1.000) x 100 porsi = Rp 80.000

Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

Harpa Pokok Penjualan = Rp 80.000 + (1.000 + 500 + 200) x 100 porsi = Rp 97.000

5. Kegunaan

  • Harga Pokok Produksi digunakan untuk:
    • Mengetahui biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.
    • Membantu dalam menentukan harga jual produk.
    • Mengevaluasi efisiensi proses produksi.
  • Harga Pokok Penjualan digunakan untuk:
    • Mengetahui total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa.
    • Membantu dalam menentukan laba kotor.
    • Menganalisis profitabilitas penjualan.

Memahami perbedaan antara Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan sangat penting bagi pelaku usaha kuliner untuk mengetahui biaya minimum dan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk. Dengan menghitung Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan secara akurat, Anda dapat menentukan harga jual yang tepat, mengevaluasi efisiensi proses produksi dan penjualan, serta meningkatkan profitabilitas bisnis Anda. Runchise dapat membantu Anda dalam mengelola Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan dengan mudah dan efisien, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis Anda. Segera jadwalkan demo dengan Runchise di sini.

Artikel lainnya