Dalam dunia bisnis waralaba (franchise), dua istilah yang sering muncul adalah royalty fee dan franchise fee. Meskipun keduanya berhubungan dengan biaya yang harus dibayarkan oleh penerima waralaba (franchisee), keduanya memiliki perbedaan signifikan. Memahami perbedaan dan cara menentukannya adalah hal yang krusial bagi kedua belah pihak, pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba.
Perbedaan Royalty Fee dan Franchise Fee
- Franchise Fee:
- Biaya awal yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor untuk mendapatkan hak menggunakan merek dagang, sistem bisnis, dan dukungan awal.
- Biasanya dibayarkan satu kali di awal perjanjian waralaba.
- Mencakup biaya pelatihan awal, manual operasi, dan dukungan pembukaan bisnis.
- Royalty Fee:
- Biaya yang dibayarkan secara berkala oleh franchisee kepada franchisor selama masa perjanjian waralaba.
- Biasanya dihitung sebagai persentase dari pendapatan kotor atau keuntungan.
- Mencakup biaya dukungan berkelanjutan, pemasaran, dan pengembangan produk.
Cara Menentukan Franchise Fee
Menentukan franchise fee yang tepat memerlukan pertimbangan beberapa faktor:
- Nilai Merek: Semakin kuat dan terkenal merek Anda, semakin tinggi franchise fee yang dapat Anda tetapkan.
- Biaya Dukungan Awal: Hitung semua biaya yang terkait dengan dukungan awal yang Anda berikan kepada franchisee, seperti pelatihan, manual operasi, dan bantuan pembukaan bisnis.
- Analisis Pasar: Lakukan riset untuk mengetahui berapa franchise fee yang dikenakan oleh pesaing Anda.
- Potensi Keuntungan: Pertimbangkan potensi keuntungan yang dapat diperoleh franchisee dari bisnis waralaba Anda.
Cara Menentukan Royalty Fee
Royalty fee yang ideal haruslah adil bagi kedua belah pihak. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
- Biaya Dukungan Berkelanjutan: Hitung semua biaya yang terkait dengan dukungan berkelanjutan yang Anda berikan kepada franchisee, seperti pemasaran, pelatihan lanjutan, dan pengembangan produk.
- Margin Keuntungan: Pertimbangkan margin keuntungan rata-rata franchisee Anda. Royalty fee yang terlalu tinggi dapat mengurangi keuntungan mereka.
- Analisis Industri: Pelajari standar royalty fee yang umum di industri Anda.
- Model Bisnis: Tentukan model bisnis yang paling sesuai untuk bisnis waralaba Anda. Apakah Anda akan mengenakan royalty fee berdasarkan pendapatan kotor atau keuntungan?
Tips Tambahan
- Transparansi: Jelaskan secara rinci kepada franchisee bagaimana franchise fee dan royalty fee dihitung.
- Fleksibilitas: Pertimbangkan untuk menawarkan struktur pembayaran yang fleksibel, terutama bagi franchisee baru.
- Perjanjian Waralaba: Pastikan semua ketentuan mengenai franchise fee dan royalty fee tercantum dengan jelas dalam perjanjian waralaba.
Mengelola Bisnis Franchise Kuliner dengan Runchise
Bagi bisnis kuliner yang menerapkan sistem franchise atau waralaba, pengelolaan operasional yang efisien sangatlah penting. Sistem operasional terintegrasi dari Runchise hadir sebagai solusi untuk membantu Anda dengan fitur:
- Multi-Outlet Management: Tidak perlu lagi mengunjungi tiap outlet untuk perubahan menu, harga, dan promosi. Akses back office seluruh outlet dari satu device, pilih seluruh atau sebagian outlet saja untuk melakukan perubahan. Hemat waktu, tenaga, dan biaya.
- Franchise Solution: Meminimalisir fraud dalam pemesanan bahan baku dengan franchise royalty, tiering harga untuk franchisee, dan laporan pembayaran. Atur franchise dengan transparansi tanpa batas, hilangkan kecemasan akan kecurangan.
- Manajemen Stok: Hindari kehabisan bahan baku dan pengadaan terhalang administrasi. Atur pemesanan stok hingga perhitungan pajak, seluruhnya terautomasi. Nikmati fitur chat dan riwayat, semakin mudah untuk track pemesanan dan pembayaran.
Menentukan franchise fee dan royalty fee yang tepat adalah langkah penting dalam membangun bisnis waralaba yang sukses. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menciptakan struktur biaya yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.